Permasalahan Sosial di Masyarakat

Sumber: Liputan6.com
A. Permasalahan Sosial di Masyarakat

1. Pengertian Masalah Sosial
Masalah sosial atau dalam kajian sosiologi disebut juga ketidakteraturan sosial (social disorder) yang mana ketidak teraturan sosial memiliki makna kehidupan sosial antara satu elemen dengan elemen lainnya tidak melaksanakan fungsi dan perananya sesuai dengan nilai-nilai atau norma sosial yang berlaku. Berikut juga terdapat beberapa pengertian para ahli mengenai masalah sosial:

a. Horton and Leslie
Situasi sosial yang tidak diinginkan oleh sejumlah orang karena dikhawatirkan akan menggangu sistem sosial dan perilaku orang-orang yang terlibat di dalamnya adalah perilaku yang menyimpang dari ajaran nilai-nilai dan norma-norma.

b. Soerjono Soekanto
Suatu ketidaksesuain antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

c. Arnold Rose
Situasi yang telah berpengaruh terhadap sebagian besar warga masyarakat sehingga mereka yakin bahwa situasi itulah yang membawa kesulitan bagi mereka dan situasi tersebut dapat diubah.

2. Karakteristik Masalah Sosial
  • Dirasakan banyak orang
  • Kondisi tidak menyenangkan
  • Kondisi yang perlu pemecahan
  • Pemecahan masalah harus secara kolektif (keseluruhan)
3. Penyebab terjadinya masalah sosial
Menurut Soerjono Soekanto ada 4 (empat) faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya masalah sosial, yaitu:
  • Faktor ekonomi (pengangguran,kemiskinan, dan lain-lain)
  • Faktor budaya (pernikahan dini, perceraian, dan lain-lain)
  • Faktor Biologis (kurang gizi, penyakit menular, dan lain-lain)
  • Faktor psikologis (lemahnya psikologis masyarakat)
Menurut Daldjoeni penyebab terjadinya masalah sosial, sebagai berikut:
  • Faktor alam (menipisnya SDA)
  • Faktor biologis dalam arti kependudukan (pesatnya pertambahan penduduk secara nasional)
  • Faktor budayawi (guncangan mental dan kejiawaan)
  • Faktor sosial (berbagai kebijakan dari berbagai bidang untuk masyarakat)
4. Ukuran-ukuran sosiologi terhadap masalah sosial
  • Tidak adanya kesesuaian antara nilai-nilai sosial dengan kondisi nyata kehidupan.
  • Sumber-sumber sosial dari masalah sosial.
  • Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak.
  • Manifest social problems dan Latent social problems
  • Perhatian masyarakat dan masalah sosial
  • Sistem nilai dan dapatnya sutau masalah sosial diperbaiki
B. Partikularisme Kelompok dan Dilema Pembentukan Kepentingan Publik Manusia

Dilema Antara Kepentingan Individu dan Kelompok Apabila salah satu kepentingan tersebut hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang tidak bisa membedakan suatu kepentingan, jika kepentingan individu yang hilang dia menjadi lupa pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan dari diri manusia banyak timbul masalah kemasyarakatan contohnya korupsi. Inilah yang menyebabkan kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi kepentingan individu dan kepentingan masyarakat Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yaitu pandangan individualisme dan pandangan sosialisme

a. Pandangan Individualisme
Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusnia vang lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah vang harus diutamakan. Yang menjadi ral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. D Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme, Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal) Menurut paham liberalisme, kebebasan antarindividu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.

b. Pandangan Sosialisme
Paham sosialisme ditokohi oleh Robert Owen dari Inggris (1771-1858), Lousi Blanc, dan Proudhon. Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yangD diutamakan. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok. Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan indi produksi. Sosialisme muncul dengan terutama yang tersisih oleh sistem liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan D kesejahteraan. Paham individualisme liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat manusia. Dalam Declaration of Independent Amerika Serikat 1776, orientasinya lebih ditekankan pada hakikat manusia sebagai makhluk individu yang bebas merdeka, manusia adalah pribadi yang memiliki harkat dan martabat yang luhur. Sedangkan dalam Manifesto Komunisme Karl Marx dan Engels, orientasinya sangat menekankan pada hakikat manusia sebagai makhluk sosial semata. Menurut paham ini manusia sebagai makhluk pribadi yang tidak dihargai. Pribadi dikorbankan untuk kepentingan negara. Selain kedua paham torsebut terdapat kalemahannya masing-masing. Individualisme liberal dapat menimbulkan ketidakadilan, berbagai bentuk tindakan tidak manusiawi, imperialisme, dan kolonialisme, liberalisme mungkin membawa manfaat bagi kehidupan politik, tetapl fidak dalam lapangan ekonomi dan sosial. Sosialisme dalam bentuk yang ekstrem, tidak menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bisa merendahkan sisi kemanusiaan. Dalam negara komunis mungkin terjadi kemakmuran, tetapi kepuasan rohani manusia belum tentu Dalam negara Indonesia yang berfalsafahkan Pancasila, hakikat manusia dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus sosial secara seimbang. Manusia bukaniah makhluk individu dan sosial, tetapi manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Bangsa Indonesia memiliki prinsip menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Namun demi kepentingan bersama tidak dengan mengorbankan hak-hak lerjamin. dasar setiap warga negara.

Partikularisme dan Kepentingan Publik Partikularisme
Partikularisme dan Kepentingan Publik Partikularisme memiliki kemungkinan menjadi sumber konflik karena cenderune mementingkan pribadi atau kelompok sendiri daripada kepentingan umum atau publik. Mengenal pengertian publik, menurut Soerjonno Soekanto, publik adalah suatu kelompok ng tidak menjadi satu kesatuan. Sifat publik yang bukan suatu kesatuan, menjadikan publik memiliki karakter yang beragam, sebagai berikut,

Kelompok yang pasif, yaitu kelompok yang memiliki minat terhadap sesuatu, tetapi belum menentukan pendiriannya terhadap sesuatu persoalan. Kelompok ini secara kuantitas lebih besar daripada kelompok lain

Kelompok vested interest, yaltu kelompok yang terdiri dari kumpulan orang yang telah memiliki kedudukan tertentu dalam masyarakat dan biasanya bersikap mendukung kebijaksanaan penguasa karena untuk mempertahankan statusnya. 

➤ Kelompok new comer, yaitu kelompok yang terdiri dari golongan menengah yang rata- rata ingin memperjuangkan kepentingannya dan berusaha merebut kedudukan yang lebih tinggi di masyarakat. Perbedaan-perbedaan dalam masyarakat membentuk keberagaman dalam masyarakat sehingga melahirkan masyarakat yang majemuk. Dari beragam karakter anggota masyarakat tersebut, jelas bahwa membangun kepentingan publik sangat beragam karena mereka memiliki cara pandang, nilai, atau kepentingan yang berbeda. Keragaman di dalam masyarakat tidak hanya menciptakan keunikan, tetapi juga dapat menimbulkan suatu sikap partikularisme kelompok. Paham partikularisme kelompok pada dasarnya cenderung mengutamakan atau mementingkan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan bersama atau kepentingan publik. Sikap partikularisme jika tidak disikapi dengan bijak maka akan menimbulkan konflik.

C. Masalah Sosial dalam Masyarakat

1. Kemiskinan
Dalam sosiologl, kemiskinan diartikan sebagal suatu keadaan dimana saseorang tidak sanggup untuk memelihara dirinya sendiri yang sesuai dengan ukuran kehidupan kalampok, dan juga tidak mampu untuk memanfaatkan tentang mentat maupun fisiknya dalam kelompok ini. Pada mulanya di dalam struktur masyarakat yang masih sederhana, kemiskinan belum dianggap sebagal masalah sosial, bahkan sebagian pihak menganggap bahwa miskin dan kaya berkaitan dengan nasib yang ditentukan oleh takdir. Akan tetapi, ketika pambatasan antara kaya dan miskin ditentukan secara tegas, maka kemiskinan merjadi salah salah satu masalah sosial.

Di dalam struktur masyarakat modern yang kompleks, masyarakat membenci kemiskinan,akhirnya tolok ukur miskin bukaniah karena kurang makan, pakaian, atau tempat tinggal,Ukuran miskin dalam masyarakat modern adalah karena harta milik dianggap tidak mampu memenuhi taraf kehidupan yang ada. Hal lain, tingginya arus urbanisasi penduduk ke kota, hingga di kota tidak mendapatkan pekerjaan, kemudian menjadi gelandangan, tunakarya, tunasusila hingga para urban tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.Dengan demikian secara sosiologis, sebab-sebab timbulnya masalah kemiskinan adalah karena salah satu lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi. Faktor-faktor penyebab kemiskinan sangat sulit untuk dipastikan mana penyebab yang berpengaruh langsung dan yang tidak langsung terhadap kemiskinan sebagai berikut:

a. Faktor Pribadi
Dilhat dari faktor pribadi, kemiskinan disebabkan oleh penyakit fisik, penyakit mental dan pendidikan seseorang. Penyakit fisik yaitu enyaki jasmani yang diderita oleh seseorang yang menyebabkan seseorang tidak mampu bekerja secara maksimal dalam mencari nafkah. Misainya sesorang yang kecelakaan hingga menyebabkan kecacatan, misalnya kecelakaan yang menyebabkan buta dan lain-lain. Sementara ittu penyakit mental adalah sifat, karakler atau kebiasaan seseorang Sifat malas, boros serta karakter yang buruk sepert judl, mabuk-mabukan juga dapat menyebabkan kemiskinan Dan faktior pendidikan yang dapat menyebabikan kemiskinan misalnya buta huruf dapat menyebabkan seseorang menjadi miskin.

b. Faktor Geografis
Faktor geografis yang menyebabkan kemiskinan sebagai berikut:
  • lklim dan cuaca yang kurang baik menyebabkan produktivitas menurun
  • Tidak adanya sumber daya alam yang memadai, misalnya tidak ada tanah yang subur, mineral dan air yang cukup.
  • Bencana alam, seperti letusan gunung berapi, angin topan, banjir dan gempa bumi menyebabkan kerusakan serlus pada perumahan dan pertanian.
c. Faktor Ekonomi
Kemiskinan yang disebabkan oleh faktor ekonomis sebagai berikut.
  • Sebab-sebab pertanian, seperti pupuk yang tidak cukup, perbaikan dan mesin yang tidak mutakhir, penyakit, tidak adanya sarana untuk melindungi ladang darl hama dan hewan, takhayul, serta eksploitasi petani oleh tuan tanah.
  • Distribusi kekayaan yang tidak merata, dalam sistem kapitalis, yang kaya terus kaya dan yang miskin terus miskin.
  • Depresi ekonomi yang dapat menyebabkan penurunan dalam perdagangan, penutupan pabrk dan pengangguran jutaan buruh dan pedagang kecil.
  • Pengangguran adalah penyebab kemiskinan yang paling serius.
  • Penimbunan kekayaan yang tidak produktif, seperti pembelian perhiasan.
d. Faktor Sosial
Dillhat dari faktor sosial, adapun penyebab terjadinya kemiskinan sebagai berikut.
  • Sistem pendidikan yang kurang baik dapat menyebabkan orang yang berpendidlikarn menganggur dan merjalani kemiskinan.
  • Perumahan yang tidak cukup memaksa orang tinggal di pemukiman kumuh yang Keru dan tidak sehat, konsekuensinya kapasitas untuk mereka bekerja berkurang sehingga menyebabkan kemiskinan.
  • Salah kelola dalam rumah tangga juga dapat menyebabkan kemiskinan. Kita sering mengenal pribahasa mebesar pasak dari pada tiang, akibatnya tabungan tidak ada dan hutang semakin bertamban dan menjerat kehidupan
Menurut Baswir dan Sumodiningrat, secara sosioekonomls, ada dua bentuk kemiskinan,yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
  • Kemiskinan absolut, yalitu keadaan orang-orang miskin memiliki tingkat pendapatan di bawah garis kemungkinan atau jumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum.
  • Kamiskinan relatif adalah kemiskinan yang dllhat berdasarkan perbandingan antara tingkat pendapatan dan tingkat pendapatan lainnya.Selain itu, terdapat bentuk-bentuk kemiskinan berdasarkan faktor penyebab kemiskinan.
Adapun bentuk kemiskinan yang dimaksud sebagai berikut.
  • Kemiskinan natural, yaitu keadaan miskin dari awal sudah miskin. Menurut Baswir, kemiskinan natural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faklor alamiah, seperti catat, sakit, usia lanjut, atau akibat bencana alam,
  • Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang disebabkan olah gaya hidup, kebiasaan hidup, dan budaya ketika masyarakat merasa hidup berkecukupan dan tidak merasa kekurangan. Menunut Baswir, seorang miskin karana faktor budaya, seperl malas, boros, dan tidak disiplin. Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor buatan manusia, seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi produksi yang tidak merata, dan korupsi yang cenderung menguntungkan kelampok masyarakat lertentu
2. Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekalli, sedang mencar kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Meningkatnya jumlah orang yang tidak dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai, sehingga jumlah pengangguran tumbuh, Hal ini disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan,Lapangan pekerjaan memilki pengaruh besar dalam perekonomian masyarakat, sementara ekonomi dalah faktor kesenjangan sosial. Salah satu karaktenistik tenaga kerja di Indonesia adalah tingkat pertumbuhan lapangan kera lebih tinggi dari laju pertumbuhan lapangan kerja. Berikut faktor yang menyebabkan pengangguran di Indonesia :
  • Kurangnya sumber daya manusia pencipta
  • Overpopulasipencari kerja.
  • Kurangnya komunikasi antara pencari kerja dengan majikan.
  • Kurangnya pendidikan bagi pewirausahan
3. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial adalah keadaan sosial yang tidak seimbang disebabkan adanya kesalahan fungsi dan kedudukan anggota sosial. Kesenjangan sosial sangat erat hubungannya dengan aspek ekonomi. Kemiskinan menjadi satah satu faktor yang mendominasi terjadinya kesenjangan sosial, Dalam bahasa yang sederhana, kesen jangan dapat dikatakan sebagai ketidaksesuaian antara harapan-harapan yang dinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Kesenjangan sosial ekonomi merupakan suatu kondisi sosial dalam kehidupan masyarakat yang tidak seimbang akibat adanya berbagai perbed aan dalam kehidupan sosial ekonomi, iarutama dalam hal keadian, kemakmuran, dan kesejahteraan. Kesenjangan sosial skonomi dapat terfad karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang, Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan sosial karena dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial yang meengarthi goyahnya stabilitas nasional Disamping itu, kesenlangan sosial dan ekonomi akan teriadi mana kala hasi-hasill yang dicapal dalam pembangunan dan modernisasi hanya dinikmatl oleh sebagian masyarakat saja. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan sertba mewah, di sisi yang lain berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Terjadinya kesenjangan dapat diawali dengan tidak meratanya kesempatan yang dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan, berusaha, memenuhi kebutuhan pokok, maupun kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Kesempatan untuk mendapatkan lapangan keria dan kesempatan untuk berusaha hanya dimiliki oleh sekelompok kecil masyarakat yang memiliki modal dan memiliki kedekatan- kedekatan tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Akibatnya, sebagian kecil masyarakat dapat menambah kekayaan, sedangkan yang lainnya masih bergelut dengan kemiskinan. Berikut beberapa kesenjangan sasial yang disebabkan oleh proses pembangunan dan modernisasi,
  1. Timbulnya kelompok-keliompok sosial tertantu, seperi pangangguran, pedagang asongan, pedagang kaki lima, pengemis jalanan, pengamen, dan lain sebagainya.
  2. Teriadi kelas-kelas sosial yang disebabkan cleh pertbedaan tingkat pendidikan.
  3. Terjadi berbagai macam masalah sosial.
  4. Teriadi perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat seperti pergaulan bebas, gava rambut, mode pakaian, gaya hidup, dan lain sebagainya yang semakin bersifat malerialistis.
Sedangkan kesenjangan yang terjadi dalam bidang ekonomi sebagai benikut.
  • Terjadinya jurang pemisah antara kelompok masyarakat kaya dengan kelompok masyarakat miskin.
  • Berkembangnya budaya konsumerisme, yakni gaya hidup yang menganggap bahwa barang-barang mewah sebagal ukuran kebahagiaan sehingga mendorong untuk mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan
4. Kejahatan atau kriminalitas
Kejahatan adalah tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menetangnya. Sedang kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang memmpelajarl tentang kejahatan, Gejala kejahatan tidak dapat dijelaskan dari satu sisi sana, sebab gejala ini tedapat hubungan sebab akibat antarvariabel. Artinya, menelaah tentang perllaku kejahatan seseorang tidaklah cukup dill hat dari aspek individual saja, tetapi harus dillhat dari berbagai aspek yang berpengaruh dengan perilaku kejahatan ini. Menurut pandangan sosiologl, kejahatan disebabkan fakior ekonomi, sosial, dan budaya.

Kejahatan juga dapat timbul karena perilaku menyimpang dan kondisi masyarakat yang abnormal Faktor ekonomi membuat seseorang berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara melanggar norma hukam dan moral.Tingkat kejahatan juga dipengaruhi komposisi penduduk dan konflik dalam masyarakat baik konflik ekonomi, budaya maupun ras

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan kejahatan terjadi karena adanya beberapa faktor sebagai berkut:
  • Terladi perubahan sosial, ekonomi, politik, seperti perang dan bertambahnya pengangguran.
  • Pemerintah yang lemah dan korup sehingga mendorong orang mencan kesempatan untuk berbuat kejahatan.
  • Masalah kependudukan dan kesulitan okonomi.
  • Pengembangan sikap mental yang keliru, misalnya ambisi yang berlebihan untuk menaikkan status membuat seseorang melakukan suap. asl ya
  • Kurang contoh teladan dan orang yang dituakan atau senior.
Light, Keller, dan Callhoun membedakan kriminalitas (kejahatan) menjadi empat tipe sebagai berikut:
a. Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)
Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat tindak pidana yang dilakukan, contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan seks yang tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela.

b. White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Kejahatan inl mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang terpandang atau berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, manipulasi data keuangan sebuah perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.

c. Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara terarganisir dan berkesinambungan dengan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang dinginkan (biasanya lebh ke materi) dengan jalan menghindar hukum. Contohnya penyedia jasa pelacuran, penadah barang curian, perdagangan perempuan ke luar negeri untuk komoditas seksual, dan lain sebagainya.

d. Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikan keuntungan dan menekan kerugian, Lebih Ianjut Light, Keller, dan Callhoun membagi tipe kejahatan korporasi in menjad empat, yaltu kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan terhadap pemilk perusahaan, dan kejahaian terhadap karyawan.

5. Disorganisasi Keluarga
Disorganisasi merupakan perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota - anggotanya gagal memenuhi kewajban-kewajbannya yang sesuat dengan peranan sosialnya. Secara sosiologis, bentuk -bentuk disorganisasi keluarga sebagai berikut.
  • Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan.
  • Karena putusnya perkawinan sebab perceraian.
  • Adanya kekurangan dalam keluarga tersebbut yaitu dalam hal komunlikasi antara anggota- anggotanya.
  • Krisis keluarga karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga di luar kemampuannya sendiri meninggalkan rumah tangga karena meninggal dunia, masuk penjara, atau perang
  • Krisis keluarga yang disebabkan karena faktor-faktor intern yaitu terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarganya.
Disarganisasi keluarga merupakan suatu bentuk ketidakharmonisan keluarga sebagai suatu unit masyarakat terkecill yang disebabkan oleh adanya kegagalan masing-masing anggota keluarga dalam melaksanakan tugas dan kewaiban sesual dengan status dan perannya masing-masing.

Disorganisasi keluarga dapat terjadi pada setiap level keluarga. TIdak terkecuali masyarakatkelas bawah, masyarakat kelas menengah, dan masyarakat kelas atas, semuanya memilki problemnya masing-masing yang seliap saat siap menjadi pemicu teriadinya disorganisasi keluarga. Seperi yang telan diurakan pada bag ian sebelumnya, bahwa penyebab utama disorganisas keluangs adalah ketidalkharmonisan suasana keluarga. Keluarga yang tidak harmonis akan selalu mengalami kesulian dalam melaksanakan proses pendidikan bagi anak-anak mereka. Akibatnya, anak-anak merasa kurang perhatian yang pada gilirannya akan mencari kompensasi dengan mencari kegiatan-kegiatan lain yang cenderung bersifat negatif

6. Masalah Kependudukan
Penduduk suatu negara pada hakikatnya merupakan sumber yang sangat penting bagi pembangunan, sebab penduduk merupakan subjek serta objek pembangunan. Salah satu langguing awab negara adalah menyejahterakan kehidupan penduduk, tetapi ternyata kesejahteraan penduduk mengalam gangguan oleh perubahan-perubahan demografis yang sering tidak dirasakan.

Masalah masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara lain persebaran penduduk yamg tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi rendahnya kuailias pendudilk, rendahnya pendapatan per kapia, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk.

a. Persebaran Penduduk yang Tidak Merata
Wilayah negara kita sangat huas. Penduduk yang tingal di wilayah negara kita tidak merata. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang penduduknya. Provinsi Daerah Khusus bukota Jakaria sangat padat.

b. Jumlah Penduduk yang Begitu Besar
Jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. Indonesia menduduki urutan keempat negara terbanyak jumlah penduduk seteiah Tiongkok, India, dan Amerka Serikat.

c. Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Jumiah penduduk Indonesia sudah sangat banyak, Jumlah in akan terus bertambah karena pertumbuthan jumlah penduduk juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh angka kelahiran ebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian.

d. Kualitas Penduduk Rendah
Indonesia memilki tingkat pendidikan yang rendah. Ini memengaruhi kualitas atau mutu pendutuk Indonesia. Masyarakat Indonesia kurang memilik keahlian dan keterampilan dalam bekera. Akibatrya, masyarakat mengalami kesulitan mendapatlkan pekerjaan yang bagus.

e. Rendahnya Pendapatan Per Kapita
Pandapatan per kapita artinya rata-rata pendapatan penduduk setiap tahun. Pendapatan per kapila pendudiuk indonesia masih rendah. Rendahya pendapatan per kapita berkaitan erat dengan baryaknya masyarakalt miskin,

f. Tingginya Tingkat Ketergantungan
Penduduk yang tidak fidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Biasanya penduduk yang tidak bekerja adalah yang talah berusia anjut atau masih anak-anak dan remaja. Mereka ini disebut usia nonproduktif, Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif (bekerja) Karena usie nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungan di Indonesia cukup tinggi.

g. Kepadatan Penduduk
Beberapa kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungar tempat tinggal yang tidak sehat dan sebagainya.

7. Masalah Lingkungan Hidup
Menurut undang undung no 32 tahun 2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada didalmnya karena proses alam atau karena aktivitas manusia.

Tidak semua masalah lingkungan hidup disebabkan gejala kemasyarakatan, tetapi juga dapat dipengaruhi unsur alam seperti letusan gunung, gempa bumi, dan tsunami. Walaupun disebabkan oleh alam namun berdampak pada kehidupan sehari hari masyarakat oleh karena itu penyelesaian masalah lingkungan hidup tidak bisa lepas dari peran sosiologi.

Setiap manusia mendambakan lingkungan yang aman, nyaman, dan sehat, bebas, dari berbagai ancaman yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan. Namun demikian, pembangunan yang tdiak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (AMDAL) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran lingkungan. Secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan dalam tiga bagian sebagal berikul:
  • Pencemaran udara, yakni disebabkan oleh adanya asap atau gas buangan yang tidak terkendall dar kendaraan-kendaraan bermotor, cerobong-cerobong pabrik, dan sebagainya sehingga mengganggu pernapasan.
  • Pencemaran air, yakni pencemaran yang disebabkan oleh adanya limbah-limbah industri,limbah-limbah rumah tangga, dan sebagainya yang dibuang secara sembarangan sehingga air berubah menjadi kotor dan beracun.
  • Pencemaran tanah, yakni pencemaran yang disebabkan oleh limbah-limbah padat sepert plastik dan bahan-bahan sintesis lainnya yang secara kimiaw tidak dapat diuraikan oleh tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
Pencemaran lingkungan, baik lingkungan udara, air, maupun tanah, akan sangat berdampak bag kesehatan tubuh manusia maupun malkhiluk hidup yang Iainnya. Banyak sekal wabah penyaki yang ditimbulkan dar pencemaran, sepert sesak napas, keracunan udara, kolera, asma. TBC, dan sebagairya. Mengingat bahaya sepertl itu berbagai usaha perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

8. Ketidakadilan sebagai Masaiah Sosial
Ketidakadian merupakan tindakan yang sewenang-wenang, ketidakadilan pada umumnya menyangkut masalah pembagian suatu hak seseorang atau kelompok yang dilakukan secara tidak proparsional. Jlika ketidakadlan tersebut terjadi beriarut-arut dan udak disikapi dengan baik oleh penyelenggara negara hal itu akan menimbulkan bertagai masalah. Ketidak adilan memillki lima prinsip sebagai berikut:
  • Elitisme efisien.
  • Pengecualian diperlukan
  • Prasangka adalah wajar,
  • Keserakahan adalah baik.
  • Putus asa tidak bisa dihindari
Ketidakadian dapat dibedakan menjad beberapa bentuk, yaltu stereotip, marginalisasi, ubordinasi, dan dominasi
  • Stereotip merupakan salah satu bentuk prasangka antarras berdasarkan ras, jenis kelamin kebanggaan dan keterampilan komunikasi verbal maupun nonverbal.
  • Marginalisasi adalah proses pemutusan hubungan antarkelompok-kelompok tertentu dengan lembaga sosial utama, sepert struktur ekonomi, pendidikan, dan lembaga sosial ekonomi lainnya. Perbedaan antara populasi dan kelompok sepert etnis, ras, agame, budaya, bahasa, adat istiadat, penampilan dan afliasi memungkinkan papulasi dominan untuk meminggirkan keiompok yang lemah.
  • Subordinas atau penomorduaan adalah per bedaan perlakukan terhadap identas sosia tertentu. Biasanya yang menjadi kelompok subordinasi adalah kelompok minoritas
  • Dominasi adalah sifat yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok mayoritas. sedangkan kelompok minoritas dinomorduakan atau bahkan diabaikan. Ada berbagai bentuk dominasi yaltu perbudakan, diskriminasi, kolonial, despotisme, kapitallsme, feodalisme, dan sebagainya.
Bentuk ketidakadilian di atas, sangat potensial meruglkan masyarakat lemah yang tidak memiliki kemampuan kooperatif ataupun kompetitf. Ketidakadilan sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, yaitu Sila keadilan seluruh rakyat Indonesia. Secara keseluruhan pasal UUD 1945 menekankan pentingnya keadilan bagi selunuth rakyat indonesia dari segala aspek.

D. Dampak Permasalahan Sosial terhadap Kehidupan Publik

Adapun dampak dari permasalahan sosial terhadap kehidupan public yaitu:
  1. Meningkatkan pengangguran, misalnya pada kasus PHK yang nantinya akan menimbulkan berbagai masalah
  2. Adanya kesenjangan antara si kaya dan miskin
  3. Munculnya prilaku menyimpang
  4. Meningkatnya jumlah kejahatan akibat munculnya prilaku menyimpang terutama untuk kasus prilaku menyimpang yang berat
E. Upaya Pemecahan Masalah Sosial

Berikut beberapa upaya mengatasi permasalahan sosial, sebagai berikut:

1. Kemiskinan
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial kemiskinan yaitu:
  • Membatasi jumlah penduduk
  • Mengembangkan Pendidikan
  • Mengembangkan industri kecil di pedesaan
  • Membudayakan hidup sederhana
2. Pengangguran
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial pengangguran yaitu:
  • Peningkatan mobilitas tenaga kerja modal
  • Menggalakkan program transmigrasi
  • Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja
3. Kesenjangan ekonomi
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial kesenjangan sosial yaitu:
  • Pemberian subsidi
  • Menggalakkan program UMKM
  • Pelatihan kewirausahaan
4. Kriminalitas/kejahatan
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial kriminalitas/kejahatan yaitu:
  • Peningkatan kesejahteraan rakyat
  • Memperbaiki system administrasi dan pengawasan
  • Peningkatan penyuluhan hokum untuk memeratakan kesadaran hukum rakyat
  • Menambah personil kepolisian dan personil penegak hokum
5. Masalah kependudukan
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial masalah kependudukan yaitu:
  • Menggalakkan program KB
  • Melakukan program transmigrasi
  • Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
6. Masalah lingkungan hidup
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial masalah lingkungan hidup yaitu:
  • Mengadakan penghijauan
  • Menerapkan undang-undang anti pencemaran
  • Melakukan relokasi industry dan relokasi pemukiman
  • Melaksanakan daur ulang
  • Melaksanakan penyuluhan tentang pentingnya lingkungan hidup

Komentar

Popular Posts

Metode Etnografi Dalam Institusi Sosial

Penyusunan RPP 1 Lembar

Individu Kelompok dan Hubungan Sosial