Pembentukan Kelompok Sosial

Sumber: Liputan6.com
A. Pembentukan Kelompok Sosial

Ketergantungan antara manusia satu dengan manusia lain mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yg disebut kelompok sosial atau social group. Manusia menjadi anggota dari berbagai kelompok sosial,bahkan sejak lahir dan dibesarkan. Dengan demikian kelompok sosial menjadi suatu bagian yg sangat penting dalam kehidupan.

1. Pengertian Kelompok Sosial

Menurut Ensiklopedia Bahasa Indonesia ,kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi

Menurut pandangan sosiologi, kelompok diartikan sebagai suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan berinteraksi sehingga tumbuhnya perasaan bersama.

Menurut pendapat ahli :

⧪ George Homans
Menurut pendapat yang disampaikan oleh George Homans, pengertian dari kelompok sosial yaitu sebuah kumpulan individu yang melaksanakan kegiatan atau interaksi serta mempunyai perasaan untuk membentuk sebuah keseluruhan yang terorganisir serta berhubugan dengan timbal balik.

⧪ Hendropuspito
Menurut pendapat yang disampaikan oleh Hendropuspito, kelompok sosial merupakan sebuah kumpulan yang sifatnya nyata serta teratur dari seorang individu yang melakukan perannya secara berhubungan guna meraih tujuan bersama.

⧪ Willa Huky
Menurut pendapat yang disampaikan oleh Willa Huky, Kelompok Sosial merupakan sebuah unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling berinterkasi dan juga berkomunikasi.

⧪ Mac Iver dan Charles H.Page
Menurut pendapat yang disampaikan oleh Mac Iver dan Charles H.Page, Kelompok Sosial merupakan sebuah kesatuan atau himpunan manusia yang hidup bersama sebab terdapat interaksi diantara mereka.

⧪ Robert K.Merton
Menurut pendapat yang disampaikan oleh Robert K.Merton, Kelompok Sosialmerupakan sejumlah orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang sudah ada.

⧪ Soerjono Soekanto
Menurut pendapat yang disampaikan oleh Soerjono Soekanto, Kelompok Sosialmerupakan suatu kesatuan atau himpunan manusia yang saling berkaitan diantara mereka dengan adanya timbal balik serta akan saling memengaruhi.

2. Proses Pembentukan Kelompok Sosial

Ada faktor tertentu yg mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial ,adapun faktor tersebut sebagai berikut:
  • Dorongan untuk mempertahankan hidup
  • Dorongan untuk meneruskan keturunan
  • Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Hal hal yang menjadi dasar dalam proses pembentukannya sebagai berikut :
  • Motivasi: pembagian peran yang adil dan berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat mencapai tujuan kelompok. Sehingga memicu anggota lain untuk berbagi ilmu dan informasi agar bisa saling memotivasi diri untuk terus berkembang.
  • Interaksi: ini menjadi syarat utama dalam kelompok, interaksi mengakibatkan terjadi proses transfer ilmu dan informasi serta hubungan antar individu menjadi semakin akrab.
  • Tujuan : kelompok terbentuk karena masing-masing individunya memiliki dorongan untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Organisasi: hal ini untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan dalam kelompok, sehingga masalah dapat diselesaikan dengan lebih efesien dan efektif.
  • Persepsi: setiap individu dalam kelompok perlu menyamakan persepsi bersama secara garis besar untuk meminimalisir konflik antar individu dalam kelompok.
  • Independensi : kebebasan adalah bagian penting dalam dinamika kelompok, seperti menyampaikan ide dan pendapat dalam kelompok. Tetapi kebebasan harus tetap berada dalam norma dan aturan yang disepakati kelompok.
3. Dasar Pembentukan Kelompok Sosial


Terbentuknya kelompok sosial mempunyai dasar tertentu, yang meliputi:
  1. Kesatuan berdasarkan keturunan (genealogis): kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan darah dan keturunan.
  2. Kesatuan teritorial: kelompok sosial yang terbentuk atas kesamaan wilayah tempat tinggal.
  3. Kesatuan kepercayaan (religius): kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau kepercayaan tertentu
  4. Kesatuan kepentingan (asosiasi): kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan kepentingan.
Dasar pembentukan sosial ditinjau dari teori para ahli :
  • Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)
  • Teori Pertukaran
  • Teori yang Didasarkan Alasan Praktis
  • Propinquity/Teori Kedekatan
  • Teori yang Berasal dari George Humans
4. Ciri – Ciri Kelompok Sosial

Menurut Robert Bierstedt:
  • Ada tidaknya organisasi.
  • Hubungan sosial di antara anggota kelompok.
  • Kesadaran jenis.
Menurut Robert K. Merton:
  • Kelompok ditandai oleh sering terjadinya interaksi
  • Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok.
  • Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
Menurut R. M. Mac Iver dan Charles H. Page: 
  • Merupakan kesatuan yang nyata atau ada tidaknya organisasi
  • Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya
  • Ada hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antaraanggotanya
  • Adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara anggotanya bertambah erat, misalnya nasib, kepentingan, tujuan, dan ideology politik yang sama
  • Memiliki struktur, aturan – aturan, dan pola perilaku
B. Klasifikasi Kelompok Sosial

Beberapa ahli sosiologi mengklasifikasikan kelompok social ke dalam beberapa jenis:

1. Emile Durkheim
⧪ Solidaritas Mekanik
Masyarakatnya sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Tiap-tiap kelompok dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan tidak memerlukan bantuan orang lain.

⧪ Solidaritas Organik
Bentuk solidaritas masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja. Unsur-unsur dalam masyarakat saling bergantung.

2. Ferdinand Toennies
⧪ Gemeninschaft (Paguyuban)
Kelompok yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, alamiah, dan kekal. Contoh: keluarga.

⧪ Gesselschaft (Patembayan)
Kelompok yang anggota-anggotanya diikat oleh ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang pendek dan dinamis. Contoh: organisasi buruh.

3. Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris
⧪  Kelompok Primer
Kelompok yang hubungan antar anggotanya bertatap muka secara langsung, saling mengenal, mesra dan akrab.

⧪  Kelompok Sekunder
Kelompok yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan.

4. W.G Summer
⧪ In-group
Kelompok sosial yang individu mengidentifikasi dirinya merupakan bagian dari kelompok tersebut. Hal ini didasarkan pada factor simpati, kedekatan dengan anggota kelompok, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian.

⧪ Out-group
Kelompok sosial yang individu-indiviu mengartikan sebagai musuh kelompoknya atau lawan in-group.

Menurut cara terbentuknya, kelompok sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Kelompok Semu

yaitu kelompok yang tidak direncanakan, tidak terorganisir, tidak ada interaksi atau hubungan yang berlangsung lama, tidak ada kesadaran kelompok, dan kehadirannya bersifat sementara.

Kelompok semu dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Kerumunan Sosial
adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, tetapi mereka tidak saling berhubungan secara tetap, dan sifatnya hanya sementara. Bentuk kerumunan yang dapat dijumpai, yaitu:

   1) Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
  • Formal audience (khalayak penonton), yaitu kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan. Contoh: penonton film.
  • Expressive group (kelompok ekspresif), yaitu kerumunan yang perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan, fungsinya untuk penyalur ketegangan yang dialami. Contoh: orang yang berpesta.
   2) Kerumunan yang bersifat sementara
  • Inconvenient aggregations (kumpulan yang kurang menyenangkan), yaitu kerumunan yang menghalangi tercapainya suatu tujuan. Contoh: antre untuk membeli karcis.
  • Panic croeds, yaitu kerumunan orang yang panik yang berusaha menyelamatkan diri dari bahaya.
  • Spectator crowds, yaitu kerumunan yang ingin melihat kejadian tertentu. Contoh: kerumunan orang yang melihat kecelakaan.
   3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum 
  • Acting mobs (gerombolan), yaitu kerumunan yang bertindak emosional dan sifatnya merusak dan meresahkan. Contoh: gerombolan pedagang kaki lima mengamuk dan merusak fasilitas.
  • Immoral crowds, yaitu kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Contoh: kumpulan orang yang mabuk.
   4) Kerumunan pasif
    Orang-orang yang berkumpul secara fisik, bersifat tenang dan tidak ada interaksi satu sama lain.
    Contoh: menonton tukang sulap.

   5) Manifestasi umum
   Kerumuan yang sebelumnya sudah direncanakan. Contoh: demonstrasi

   6) Kerumunan berdasarkan tempat tinggal
   Kerumunan yang berdasarkan tempat tinggal, tetapi individu satu sama lain tidak saling mengenal.

   7) Kerumunan fungsional
   Sekumpulan orang yang mempunyai tugas atau fungsi tertentu. Contoh: daerah-daerah di
   perkotaan dijadikan pasar.

b. Publik
Kelompok yang interaksinya dengan alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Publik terbentuk karena ada perhatian yang sama yang disatukan oleh alat-alat komunikasi. Contoh: orang-orang yang pendengar radio atau televisi.

c. Massa
Kerumunan yang disengaja dan memiliki satu tujuan serta anggotanya memiliki kesadaran diri rendah. Di dalam massa terdapat “dalang” sebagai pemimpin untuk menggerakkan massa tersebut. Contoh: massa yang berukumpul untuk berdemo memprotes kebijakan pemerintah.

2. Kelompok Nyata

Ciri khas dari kelompok nyata adalah kehadirannya selalu konstan. Kelompok nyata menjadi 4 jenis yaitu :

a. Kelompok Statistik
Kumpulan individu yang dikategorikan dalam kelompok tertentu oleh para ilmuwan untuk kepentingan perhitungan statistik penduduk. Contoh: kelompok penduduk yang usianya 15-20 tahun di suatu kecamatan.

b. Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok yang terbentuk karena adanya kesadaran akan kesamaan para anggotanya. Contoh : kelompok agama.

c. Kelompok Sosial
Adalah kelompok yang sudah terdapat kesadaran kelompok dan komunikasi antaranggotanya. Contoh: kelompok pertemuan, kerabat dan yang lainnya.

d. Kelompok Asosiasi
Adalah kelompok yang sudah memiliki kesadaran antaranggotanya, adanya saling komunikasi, dan adanya kepentingan bersama yang hendak dicapai anggotanya. Contoh : kelompok satu profesi seperti dokter / perawat.

C. Partikularisme dan Eksklusivisme Kelompok

Parikularisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, partikularisme adalah sistem yang mengutamakan kepentingan pribadi (diri-sendiri) di atas kepentingan umum; aliran politik, ekonomi, atau kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus.

Menurut Craig Stortie, partikularisme berkaitan dengan bagaimana seseorang berperilaku dalam situasi tertentu. Orang tersebut akan memperlakukan keluarga atau orang terdekatnya sebaik mungkin dan membiarkan orang lain mengurus dirinya sendiri.

Adapun ciri-ciri partikularisme adalah:
  • Individualis
  • Heterogen
  • Mobilitas tinggi
  • Berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
Eksklusivisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksklusivisme adalah paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat. Adapun ciri-ciri eksklusivisme adalah:
  • Mengutamakan kepentingan pribadi
  • Kecenderungan memisahkan diri dengan sikap khusus yang disepakati dalam kelompok.
Dampak positifnya yaitu masyarakat dapat tetap mempertahankan kebudayaan kelompoknya. Sedangkan dampak negatifnya adalah sangat tertutup dengan kebudayaan lain sehingga sulit melakukan perubahan yang bersifat progresif.

Komentar

Popular Posts

Metode Etnografi Dalam Institusi Sosial

Penyusunan RPP 1 Lembar

Individu Kelompok dan Hubungan Sosial